Rabu, 31 Desember 2008

Memendam Rasa.

Sore ini saya ga sengaja ketemu dengan seorang teman lama di halte bus. Hehe...teman yang tiba-tiba jadi akrab belakangan ini, padahal selama sepuluh tahun "berkenalan" kami ga pernah saling bertegur sapa. Hhmm..cerita punya cerita, teman saya ini berkisah tentang pengalamannya memendam rasa kepada dua orang kawan dekat saya dan tiga orang lain yang pernah mampir dalam kehidupannya. Orang-orang yang punya tempat tersendiri disudut hatinya, begitu katanya.

Kira-kira beginilah percakapan kami sore tadi...

Temanku : Hhmm..Dulu itu aku adalah tipe orang yang ga pernah berani mengungkapkan perasaanku kepada seseorang. Kalaupun aku suka sama seseorang, aku pasti hanya memendamnya rapat-rapat dalam hatiku. Tidak akan kubiarkan seorangpun tahu tentang rasa simpatiku kepada seseorang. Tapi aku selalu berusaha untuk mencari tahu tentang orang-orang istimewa itu.
Temanku : Irma, kira-kira tau ga siapa orang-orang itu?
Aku : hhmm...aku gak tau
Temanku : Hhmm..dia itu adalah x dan y (2 orang teman dekatku)
Aku : aaa...i see...
Temanku : Iya, aku suka sama mereka berdua
Temanku : aku suka sama x dan y karena mereka adalah tipe-tipe manusia mandiri yang pernah aku liat. Mereka juga cerdas dan bukan tipe "show off on something". Mereka adalah tipe orang-orang yang tidak biasa buat aku. Aku suka sama mereka. Aku kagum sama mereka. Mereka adalah tipe-tipe aktifis didalam organisasinya. Tapi semakin aku kagum sama mereka, semakin rendahlah nyaliku untuk mengungkapkan rasa yang kumiliki ini. Kondisi berbanding terbalik antara rasa kagum dengan kekuatan nyali yang kumiliki sangatlah besar sekali. Tapi aku selalu ingin tau tentang keadaan mereka. Sampai satu waktu aku mendengar kabar yang membuat perasaanku berkeping-keping. Mereka ternyata menikah, tanpa sempat kukabarkan tentang rasa hatiku ini. Sedih rasanya.
Aku : Yaa....kenapa ga ngomong sih??? Padahal kalau kamu ngomong, mungkin kamu bisa mendapatkan salah satu dari mereka...
Temanku : Ya itulah...aku belum punya nyali untuk menyampaikan rasa dihatiku ini..
Aku : hhmm...mungkin emang belum jodoh ya..
Temanku : Iya mungkin juga.
Aku : Nah setelah kejadian itu, aku ketemu lagi dengan seseorang yang lagi-lagi membuat aku merasakan "a different chemistry". Seseorang yang waktu itu usianya kira-kira 7 tahun lebih tua dari aku. Tapi aku ga peduli dengan perbedaan usia itu. Orang itu telah membuat aku ingin mencoba mengutarakan isi hatiku. Orang itu sangat smart dan membuat aku bisa ngomong apa aja ke dia. Hingga sampailah ke satu waktu ketika kami ngobrol dan aku bersiap untuk mengutarakan rasaku ini...dan ternyata...dia lebih dulu mengatakan bahwa dia sudah ada yang punya...
Aku : Yaa...gagal lagi donk..
Temanku : Hiks..iya..broken heart lagi
Temanku : Ya, dan setelah kejadian itu akupun belajar bahwa aku harus berani dan tidak terlalu berlama-lama untuk mengutarakan rasa yang kumiliki kepada seseorang yang telah membuat aku tidak dapat melupakan mereka
Aku : Iya, Its now or never ya...
Temanku : Iya bener banget its now or never...
Aku : Lagian kalau kita bisa mengungkapkan rasa yang kita miliki kepada seseorang kita akan merasa lebih "puas" ya. Meskipun mungkin apa yang kita utarakan tidak mendapatkan feed back seperti yang kita harapkan...
Temanku : Iya, jika kita sudah bisa menyampaikan risalah rasa kita kepada seseorang maka kita akan punya perasaan plong dan tidak penasaran lagi, meskipun ternyata rasa itu bertepuk sebelah tangan. Meskipun mungkin kenyataan akan membuat hati kita tidak berbunga. Dan sejak saat itu maka akupun belajar berani menyatakan rasa hatiku kepada seseorang yang mengguncang hatiku.
Temanku : Keberanianku yang pertama dalam menyatakan perasaanku akhirnya aku sampaikan kepada orang ke-empat. Hhmm...tapi mungkin dia bukanlah jodohku, karena ternyata iapun sedang menjalin kasih dengan seseorang dan sudah bersiap untuk menikah. Tapi, aku puas karena telah menyampaikan perasaanku kepadanya walaupun aku tidak bisa menikah dengannya. Dan alhamdulillah keberanianku yang selanjutnya membuahkan hasil. Keberanianku yang terakhir ini akhirnya membuat aku dapat hidup dengan belahan jiwaku.
Aku : Wah...subhanallah..how sweet euy!!
Temanku : Iya alhamdulillah..Pokoknya aku senang telah memiliki keberanian untuk menyampaikan rasa hatiku kepada pasangan jiwaku ini.

Begitulah kira-kira percakapan kami sore tadi dalam bus menuju tempat tinggal kami.
Hhmm...memendam rasa memang bukanlah hal yang mudah untuk dijalani ya.
Bahkan kadang itu terasa sangat berat sekali. Apalagi kalau ternyata rasa yang kita pendam itu kita tujukan buat seseorang yang sangat dekat dengan keseharian kita. Jika kita terlambat sedetik saja menyatakan rasa kita kepada seseorang, bukan tidak mungkin kita akan menuai kesedihan yang mendalam karena kepengecutan kita tersebut. Karena keterlambatan itu membuat kita tidak bisa hidup dan berbagi dengan orang yang kita kasihi. Hiks.. saya jadi inget kisah fahri dan nurul dalam novel ayat-ayat cinta karya Habiburrahma El Shirazy. Sedih dan Getir Euy. Sama-sama memendam rasa. Sama-sama jatuh hati. Tapi terlambat untuk saling mengetahui. Dan akhirnya harus sama-sama menyesal.

Tapi Jodoh, Rizki dan Maut memang ga akan ketuker sih ya. Sekalipun anda merasa anda telah menemukan "Soul Mate" anda, tapi jika Allah SWT tidak berkehendak, maka akan ada saja jalan untuk memisahkan anda dengan tambatan hati anda tersebut. Tapi setidaknya jikalau nanti anda jatuh hati dengan seseorang, dan anda ingin serius menjalani kehidupan dengan tambatan hati anda itu, maka Bicaralah dan Nyatakanlah semua rasa hati yang anda miliki kepadanya. Jangan sampai terlambat dan menyesal kemudian hanya karena anda ga berani untuk menyatakan perasaan hati anda kepada sang penggetar hati anda. Karena bisa jadi anda ga akan bisa ketemu dengan orang yang dapat membuat anda merasakan getar hati yang sama. Karena rasa hati sulitlah untuk diatur. Kadang rasa hati bisa datang begitu saja tanpa permisi. Karena bukanlah hal yang mudah untuk melarang hati ini untuk tidak suka kepada seseorang jika memang rasa suka itu telah datang, sama halnya dengan sulitnya kita melarang orang lain untuk tidak menyukai diri kita jika memang rasa suka itu sudah menghampirinya.

Jadi jika anda sudah yakin dengan semua perasaan anda maka kumpulkanlah keberanian anda. Baca Bismilllah (Mudah-mudahan ini adalah rasa yang Allah SWT anugerahkan kepada anda). Dan nyatakanlah rasa yang anda miliki itu kepada orang yang telah membuat hati anda tergetar. Jangan sampai anda menyesal seumur hidup anda cuma karena anda ga sempet ngomong tentang perasaan anda kepadanya. Toh, memiliki rasa hati kepada seseorang bukanlah hal yang salah kan?? Justru itu sangat manusiawi sekali. Tinggal bagaimana caranya anda menempatkan rasa itu pada tempatnya saja agar tidak terperangkap dalam jeratan perbuatan syeithan.
Jangan juga anda cuma berani mengirimkan sinyal-sinyal rasa hati anda secara tersirat saja. Sampaikanlah rasa anda secara tersurat lewat kata-kata verbal. Karena tidak selamanya orang yang anda kirimkan sinyal tersirat tersebut dapat menangkapnya dengan baik. Atau sekalipun orang yang anda kirimkan sinyal tersirat itu menangkap sinyal dari anda, maka belum tentu ia berani mengubah sinyat yang tersirat itu menjadi sesuatu yang tersurat. Nah, apalagi jika sinyal tersirat itu dikirimkan kepada seorang wanita, maka bisa jadi sang wanita itu tidak memberikan sinyal balasan buat anda, karena wanita itu kan cenderung pemalu dan mengharapkan sesuatu yang pasti-pasti saja.
Hhmm..kalau saya ga salah dapet informasi niy, orang-orang sekaliber Ust. Hidayat, Ust. Arifin Ilham dan AA Gym, adalah mereka-mereka yang gagah berani meminta langsung tambatan hati mereka kala itu untuk dijadikan istrinya. Bahkan Ust. Hidayat dan AA Gym adalah tipe "pejuang tangguh" dalam mendapatkan belahan hati mereka. Tidak cukup sekali mereka meminta tambatan hati mereka untuk menikah. Bahkan lebih dari sekali kalau saya tidak salah.

Hhmm..Bukankah hidup dengan orang-orang yang anda cintai akan lebih indah jadinya?? Bukankah Khadijah melamar Nabi Muhammad SAW juga karena memiliki rasa hati kepada Nabiyullah Muhammad SAW itu ??

Jadi...kepada anda yang memendam rasa, apalagi anda-anda yang para pria, masa sih anda ga punya keberanian buat menyampaikan risalah hati anda kepada seorang wanita ?? Kalau wanita memiliki perasaan sungkan untuk menyatakan rasa hatinya kepada seorang pria, itu sih wajar. Karena wanita itu kan cenderung pemalu ya. Tapi kalau anda pria, Just Be Gentle dwonk!! Baca Bismillah!! Kalahkan semua ketakutan anda!! Kumpulkan semua keberanian anda!! Jangan sampai anda menyesali sikap memendam rasa anda!! Kalaupun anda bertepuk sebelah tangan, itu sih biasa dalam kehidupan, yang pentingkan anda sudah ikhtiar...

Tidak ada komentar: