Rabu, 13 Agustus 2008
OWABONG (Obyek Wisata Air Bojongsari) Purbalingga
Ini mungkin satu-satunya oleh-oleh yang bisa dibagi sehabis pulang kampung dan menjemput istri di Jogja. Pulang kampung ke Purbalingga yang kurang dari 24 jam, selain ketemu sanak keluarga, aku manfaatkan juga untuk melongok salah satu objek wisata baru di Purbalingga yang selama ini aku tahu dari internet, khususnya dari website pemkab Purbalingga.
Objek wisata ini bernama Owabong, merupakan kependekan dari Objek Wisata Air Bojongsari . Pada awalnya, objek wisata ini adalah sebuah pemandian umum (kolam renang), yang terletak di lokasi yang sama, desa Bojongsari. Untuk mencapai lokasi bisa menggunakan angkutan umum (angkot, atau kol kota), kendaraan pribadi. Jika dari arah alun - alun Purbalingga, kita bisa menuju Owabong dengan melewati jalan depan Masjid Agung Darussalam ke arah utara terus kemudian mengambil ke arah kanan, sampai di pertigaan Sayangan ke kanan. Jalur ini adalah jalan yang menghubungkan Purbalingga - Bobotsari - Pemalang. Kira - kira 7 km dari patung knalpot sayangan kita akan sampai di desa Bojongsari. Owabong terletak 600m masuk ke kiri dari Jalur Purbalingga ke arah Pemalang.
Peta Jalur Lalu Lintas Purbalingga
Pada hari - hari minggu dan libur sekolah, biasanya sangat ramai. Sempat heran juga dengan banyaknya bus dan kendaraan pribadi yang parkir memenuhi sebagian jalan menuju Owabong. Lahan parkir mobil yang disediakan nggak sanggup memuat mobil pribadi yang umumnya bernomor luar Banyumas. Minggu kemarin, mungkin sekitar puluhan bus carteran berurutan parkir sepanjang jalan masuk Owabong. Sehingga banyak muncul parkir dadakan di sekitar lokasi. Tarif parkir masih relatif murah, untuk mobil mereka mengenakan 2.000 rupiah sekali parkir.
Yah agak mahal memang tarif masuk lokasi Owabong ini. Untuk hari libur, mereka mengenakan 12.000 (plus gratis sebotol air berkarbonasi) untuk tiket masuk dewasa dan anak di atas tiga tahun. Untuk hari biasa, kalo nggak salah sekitar 5 ribu (atau 8 ribu ?).
Setelah masuk, objek pandangan kita adalah beberapa kolam dengan air jernih dan juga sebuah water slide, mungkin setinggi lima belas meter (sorry nggak ngukur). Foto mungkin akan berbicara seribu kata, liat aja gambar-gambar dibawah ini.
Kolam Renang Internasional Owabong
Kolam renang internasional - Owabong
Kolam Pesta Air Owabong
Kolam Arus Owabong
Lapangan Tenis Owabong
Sirkuit Gokart Owabong
Sayangnya, saya dan rombongan nggak sempat menikmati sendiri nyebur ke air di sini karena waktu yang sangat mepet harus kembali ke Jogja sebelum kembali ke Singapura. Tapi memang tampaknya airnya seger banget, tampak dari ekspresi pengunjung yang ikut nyebur :)
Memang dari namanya yang aneh, banyak orang yang nggak tahu kalo Owabong itu hanyalah objek wisata air yang oleh pemkab Purbalingga ingin lebih dioptimalkan. Bojongsari memang dikenal dengan sumber daya air yang melimpah, dan nggak heran kalo dulu disini dibangun pemandian umum Bojongsari. Asli dari mata air membuat satu nilai tambah Owabong dibanding kolam renang pada umumnya. Dan ini jugalah yang bisa menarik pengunjung untuk tidak hanya datang sekali ke Owabong, karena kita bisa menikmati kesegarannya lagi di kemudian hari bersama keluarga. Apalagi jika pengelola dapat menambah berbagai fasilitas pendukung, seperti lahan parkir dll.
Bingung mencari penginapan ? Jangan khawatir, di kawasan Owabong juga terdapat cottage yang representatif dengan fasilitas 14 kamar yang terdiri dari sepuluh kamar suite dan empat kamar ukuran keluarga 1).
Owabong sendiri memberikan kontribusi yang besar bagi Pendapatan Asli Daerah Purbalingga. Untuk setengah tahun saja bisa memberikan kontribusi ke PAD sebesar 1,6 Milyar.
Namun, sayangnya banyak warga Purbalingga sendiri yang belum pernah menikmati Owabong, salah satu sebab adalah relatif mahalnya tarif sekali masuk. Mungkin sebagian dari mereka tidak bermimpi untuk bisa masuk Owabong, hanya sepenggal harapan mereka bagi pemkab Purbalingga tidak hanya menggalakkan sektor wisata untuk menggenjot PAD, tetapi juga memperhatikan sektor lain seperti irigasi (seperti Slis Slinga) yang lebih menyentuh ke kehidupan wong cilik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar